Studi Kasus Numerik berkenaan dengan Etika Profesi
1. Studi Kasus Bidang Design dan Proses Produksi
Proses produksi merupakan sebuah pengolahan
pada suatu bahan baku dar yang tidak bernilai menjadi bernilai tambah dengan
sistem input, proses, dan output. PT. Markoon Engineering Indonesia merupakan
sebuah perusahaan plastic yang berlokasi di Desa Jejalen Jaya, Tambun,
Kabupaten Bekasi yang memproduksi aneka mainan dari plastik.
Proses produksi yang berupa input, proses,
dan outputnya sendiri terdiri dari penyiapan bahan baku berupa material biji
plastik, yang pada proses selanjutnya di lelehkan di mesin heater serta
dicampur dengan pewarna kimia. Setelah pemanasan selesai lelehan plastic
diangkat untuk dituangkan ke mesin pencetak. Proses design pada saat mencetak
sudah diatur sesuai dengan variasi plastik yang akan dihasilkan berupa puzzle
lapangan futsal plastic. Berdasarkan proses tersebut bisa diketahui bahwa
produk yang tadinya tidak memiliki nilai/ bernilai kecil dengan adanya proses
produksi dan design akan dapat memberikan nilai tambah bagi material yang
diproduksi
2 Studi
Kasus Bidang Material
Material
merupakan bahan baku pembentuk suatu produk yang bisa didapatkan di alam maupun
dibuat oleh manusia. Material memiliki karaktersistiknya masing-masing sehingga
membuat manusia harus bisa melihat celah dala memanfaatkan material tersebut
menjadi barang yang berguna dan bernilai. Studi kasus yang ingin dibahas adalah
proses perlakuan bahan pada pengelasan pagar dengan teknik las karbit.
Teknik las merupakan sebuah teknik
penyambungan material dengan materi panas yang didapatkan dari sumber perapian/
listrik. Bahan-bahan las karbit antara lain sebagai berikut:
a.
Brander Listrik
b. Regulator
c. Gas Asetelyne
d. Gas Oksigen
e. Katup pengaman
f.
Kaca Mata Las
g. Tang Penjepit
h. Sarung Tangan
i.
Sumber Api
j.
Palu Besi
k. Pembersih Brander
l.
Kunci Tabung
m. Sikat Baja
n. Kawat Tembaga. Kawat tembaga merupakan bahan penyambung yang
di cairkan dengan api gas asitilen. Kawat ini dileburkan bersama-sama api.
3 Studi Kasus Bidang Thermal Pada Bangunan Rumah
Tinggal
Tujuan setiap
perencanaan suatu bangunan adalah menciptakan kenyamanan maksimum
bagi manusia. namun demikian tidak terdapat tolak ukur yang obyektif untuk
kenyamanan. Hal ini disebabkan karena harga fisiologis manusia yang dapat
diukur, sedangkan unsure jiwa manusia tidak bisa dihitung sehingga setiap manusia
memiliki reaksi yang berbeda terhadap lingkungannya. FaktorAfaktor penting yang
mempengaruhi kenyamanan di dalam ruangan tertutup adalah ( Mauro P. Rahardja,
1979) :
a.Temperatur
udara
b.Kelembaban
udara
c.Radiasi
pada dinding dan atap
d.Gerakan
udara
e.Tingkat
pencahayaan dan distribusi cahaya pada jendela.
Batas
kenyamanan di daerah khatulistiwa berkisar antara temperatur 22,5°C-29,5°C
dengan kelembaban udara relatif sebesar 20%-50%. Usaha-usaha yang dilakukan
untuk mendapatkan kenyamanan thermal :
A.
Mengurangi perolehan panas
B.
Memberikan aliran udara yang cukup
C.
Membawa panas keluar bangunan
D.
Mencegah radiasi panas, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh
Soal
1. Teknik
menempelkan benda kerja dengan panas diebut teknik?
a.
Bangunan c.
Las
b.
Tempa d.
Cor
2. Salah satu alat pelindung diri untuk
mata pada saat proses pengelasan adalah?
a.
Warepack c.
Helm Safety
b. Kacamata
Las d.
Air Plug
3. Faktor-faktor terpenting dalam ruangan
salah satunya adalah?
a. Temperatur udara c.
Luas
lantai
b. Tinggi
atap
d. Lebar pintu
4. Salah satu usaha yang dilakukan untuk
mendapatkan kenyamanan thermal adalah?
a. Memberkan aliran udara yang
cukup c.
Penerangan
b.
Pencahayaan d.
Pemangkasan bangunan
5. Proses yang tediri dari input, proses,
output disebut proses?
a. Perencanan c.
Pemakaian
b.
Perbaikan d. Produksi
Sumber