UNTUK MEMENUHI TUGAS
KARYA TULIS ILMIAH
ILMU SOSIAl DASAR
Add caption |
Disusun
oleh :
Nama: Ahmad Pradipta
NPM : 30414591
Kelas : 2ID13
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI
2015
KATA PENGANTAR
Pertama
– tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala nikmat dan rahmatnya karena diberi kesehatan sehingga masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan tugas karya ilmiah yang berjudul “Pertentangan
Sosial dan Integrasi Masyarakat”. Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini,
penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada Bpk. Junaedi
Abdillah selaku dosen Ilmu Sosial Dasar serta pihak-pihak yang telah membantu
penulis untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Semoga karya tulis
ilmiah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.
Harapan yang diinginkan oleh penyusunan dari makalah
ini adalah, mudah-mudahan apa yang kami susun ini bermanfaat baik untuk
pribadi, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakannya lagi, sebagai
tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Bekasi,
Januari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………….... i
KATA PENGANTAR ……………………………………….. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ……………………………
1.2
Rumusan Masalah………………………….
1.3 Tujuan
Penulisan……………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perbedaan Kepentingan
…………..
2.1.1 Contoh Perbedaan Kepentingan…………
2.2
Diskriminasi dan Ethosentris..................
2.3
Pertentangan Sosial Ketegangan Dalam Masyarakat………………
2.3.1
Cara-Cara
Pemecahan Suatu Konflik…………….
2.3.2 Golongan-Golongan Yang Berbeda dan Integrasi Sosial…….
2.4 Integrasi Internasional………..
2.4.1 Penghambat dalam Integrasi…………
2.4.2 Masalah-Masalah
Dalam Integrasi Internasional…….
. BAB III ANALISIS
1. Teori
Kompetensi …………………………..
BAB
IV PENUTUP
1.
Kesimpulan …..………………….……..…
2.
Saran ……………………………………….
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah
negara di Asia Tenggara, terletak di garis khatulistiwa dan berada di antara benua
Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Karena letaknya yang berada di antara dua benua, dan
dua samudra, ia disebut juga sebagai Nusantara (Negara Kepulauan). Dengan terdiri
dari 17.508 pulau, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan
populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah negara
berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim
terbesar di dunia, meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Indonesia pula merupakan
salah satu negara yang memiliki berbagai macam suku, adat istiadat, dan
kebudayaan terbanyak di dunia.
Negara Indonesia juga memiliki berbagai macam suku,
budaya, dan adat istiadat hampir di setiap daerah yang berbeda-beda. Oleh karena
itu, tidak heran jika sering kita liat adanya perbedaan kepentingan bahkan
terjadinya diskriminasi yang terjadi pada seseorang maupun kelompok terlebih
lagi pada era globalisasi ini. Dampak dari kejadian tersebut akan memicu rasa
tidak adil dan akan terjadinya pertentangan sosial serta ketegangan dalam
masyarakat.
Oleh karena itu, kita sebagai rakyat warganegara
Indonesia yang berpedoman pada bhineka tunggal ika tidak baik bersikap
diskriminasi terhadap orang lain walau orang lain tersebut memiliki kekurangan
(cacat) kita tidak boleh menghinanya. Kita malah wajib membantu atau setidaknya
menghormati orang lain sebagaimana kita hormat kepada kedua orang tua kita.
2.2 Rumusan
Masalah
1.
Apa definisi dari perbedaan
kepentingan?
2.
Sebutkan apa saja contoh dari
perbedaan kepentingan?
3.
Apa definisi dari deskriminasi dan
ethosentris?
4. Apa definisi dari pertentangan sosial
ketegangan dalam masyarakat?
5. Sebutkan cara-cara pemecahan suatu
konflik!
6. Apa definisi dari golongan-golongan
yang berbeda dan integrasi sosial?
7. Apa definisi dari integrasi
internasional?
8. Apa saja penghambat dalam suatu
integrasi?
9. Sebutkan masalah dalam integrasi
internasional!
2.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari
perbedaan kepentingan.
2. Untuk mengetahui contoh dari perbedaan
kepentingan.
3. Untuk mengetahui definisi dari
diskriminasi dan ethosentris.
4. Untuk mengetahui definisi dari
pertentangan sosial ketegangan dalam masyarakat.
5.
Untuk mengetahui cara-cara
pemecahan suatu konflik.
6. Untuk mengetahui definisi dari
golongan-golongan yang berbeda dan integrasi sosial.
7. Untuk mengetahui definisi dari integrasi
internasional.
8. Untuk mengetahui penghambat dalam suatu
integrasi.
9. Untuk mengetahui masalah dalam
integrasi internasional.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Perbedaan Kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya
tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk
memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya esensial bagi kelangsungan
hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil memenuhi kepentingannya,
maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi
kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi
lingkungannya.
2.1.1 Contoh Perbedaan Kepentingan
Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa :
1. kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.
2. kepentingan individu untuk memperoleh harga diri.
3. kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama.
4. kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi.
5. kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain.
1. kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.
2. kepentingan individu untuk memperoleh harga diri.
3. kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama.
4. kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi.
5. kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain.
2.2 Definisi dari Diskriminasi dan Ethosentris
Diskriminasi ialah perlakuan pembedaan,
pelecehan, atau pengucilan yang langsung atau tak langsung terhadap orang atau
kelompok dengan didasarkan pada gender,ras, agama,umur, status sosial, status
ekonomi, bahasa, keyakinan politik, atau karakteritik yang lain.
Ethosentrisme adalah sikap yang menggunakan pandangan dan cara hidup dari sudut pandangnya sebagai tolok ukur untuk menilai kelompok lain. Apabila tidak dikelola dengan baik, perbedaan budaya dan adat istiadat antarkelompok masyarakat tersebut akan menimbulkan konflik sosial akibat adanya sikap ethosentrisme.
Ethosentrisme adalah sikap yang menggunakan pandangan dan cara hidup dari sudut pandangnya sebagai tolok ukur untuk menilai kelompok lain. Apabila tidak dikelola dengan baik, perbedaan budaya dan adat istiadat antarkelompok masyarakat tersebut akan menimbulkan konflik sosial akibat adanya sikap ethosentrisme.
2.3 Definisi Pertentangan Sosial Ketegangan Dalam
Masyarakat
Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang
lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai
pertentangan yang kasar atau perang. Dalam hal ini terdapat tiga elemen dasar
yang merupakan ciri dari situasi konflik, yaitu :
- Terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik.
- Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
- Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.
- Terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik.
- Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
- Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.
2.3.1 Cara-Cara Pemecahan Suatu Konflik
Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut
adalah :
1. Elimination yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yang diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri.
2. Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya.
3. Mjority Rule artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
1. Elimination yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yang diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri.
2. Subjugation atau domination, artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya.
3. Mjority Rule artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
2.3.2 Golongan-Golongan Yang Berbeda dan Integrasi
Sosial
Masyarakat
Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai
suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan nasional yang
berwujudkan Negara Indonesia. Masyarakat majemuk dipersatukan oleh sistem
nasional yang mengintegrasikannya melalui jaringan-jaringan pemerintahan,
politik, ekonomi, dan sosial. Aspek-aspek dari kemasyarakatan tersebut, yaitu
Suku Bangsa dan Kebudayaan, Agama, Bahasa, Nasional Indonesia.
Masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. Masyarakat majemuk tetap berada pada kemajemukkannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka Tunggal Ika), berbeda-beda tetapi merupakan kesatuan.
Masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. Masyarakat majemuk tetap berada pada kemajemukkannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka Tunggal Ika), berbeda-beda tetapi merupakan kesatuan.
Integrasi
Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam
masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi
perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma. Syarat
terjadinya integrasi sosial antara lain:
• Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka
• Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
• Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan secara konsisten
• Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka
• Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
• Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan secara konsisten
2.4 Definisi Integrasi Internasional
Integrasi
Internasional merupakan masalah yang dialami semua negara di dunia, yang
berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Menghadapi masalah
integritas sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena latar belakang
masalah yang dihadapi berbeda, sehingga integrasi diselesaikan sesuai dengan
kondisi negara yang bersangkutan, dapat dengan jalan kekerasan atau strategi
politik yang lebih lunak
2.4.1 Penghambat dalam Integrasi
Adapun
hal-hal yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi:
1. Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya
2. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa,arab)
3. Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan
4. Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu.
1. Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya
2. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa,arab)
3. Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan
4. Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu.
2.4.2 Masalah-Masalah dalam Integrasi
Internasional
Beberapa masalah integrasi
internasional, antara lain:
1. perbedaan ideologi
2. kondisi masyarakat yang majemuk
3. masalah teritorial daerah yang berjarak cukup jauh
4. pertumbuhan partai politik.
1. perbedaan ideologi
2. kondisi masyarakat yang majemuk
3. masalah teritorial daerah yang berjarak cukup jauh
4. pertumbuhan partai politik.
BAB III
ANALISIS
3.3 Teori Kompetensi
Dari
penjelasan pada sub bab diatas integrasi sosial adalah merupakan proses
penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan.
Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik,
agama, bahasa, nilai, dan norma.
Negara
Republik Indonesia merupakan negara yang mempunyai penduduk terbesar ke-empat
di dunia. Indonesia pula memiliki berbagai adat istiadat serta suku dan budaya
hampir di setiap wilayah. Oleh karena itu, apabila kita pindah atau singgah di
suatu daerah yang mempunyai bahasa, nilai, serta norma yang berbeda dari daerah
tempat tinggal kita maka, anda harus menghormati norma dan aturan-aturan di
daerah tersebut agar tidak timbul kekacauan atau keributan.
BAB
IV
PENUTUP
4.4 Kesimpulan
Dari
penjelasan sub bab diatas dapat disimpulkan bahwa integrasi sosial adalah
merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi
satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan
sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma. Terdapat pula integrasi
internasional yang dimana membahas tentang peraturan, norma, bahasa, serta
nilai yang harus di hormati atau dihargai oleh setiap negara di dunia.
4.4.1 Saran
Dari
kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa apabila anda singgah atau menempati
di daerah atau negara tertentu yang memiliki adat istiadat serta norma-norma
yang sangat kental maka, anda harus menghormati atau menaati peraturan yang ada
di daerah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Posting Komentar