UNTUK MEMENUHI TUGAS
KARYA TULIS ILMIAH
ILMU SOSIAl DASAR
Disusun oleh :
Nama: Ahmad Pradipta
NPM : 30414591
Kelas : 2ID13
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI
2015
KATA PENGANTAR
Pertama
– tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala nikmat dan rahmatnya karena diberi kesehatan sehingga masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan tugas karya ilmiah yang berjudul “Penduduk,
Masyarakat, Keluarga, dan Kebudayaan”. Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini,
penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada Bpk. Junaedi
Abdillah selaku dosen Ilmu Sosial Dasar serta pihak-pihak yang telah membantu
penulis untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Semoga karya tulis
ilmiah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.
Harapan yang diinginkan oleh penyusunan dari makalah
ini adalah, mudah-mudahan apa yang kami susun ini bermanfaat baik untuk
pribadi, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakannya lagi, sebagai
tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Bekasi,
Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………….... i
KATA PENGANTAR ……………………………………….. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ……………………………
1.2
Rumusan Masalah………………………….
1.3 Tujuan
Penulisan……………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pertumbuhan
Penduduk ………………………
2.2 Kebudayaan
dan Kepribadian……………….....
2.3
Kebudayaan Barat ……………………….
2.4 Pertumbuhan Individu……………………………
2.5 Fungsi keluarga
2.6 Hubungan Individu, Keluarga dan Masyaakat..
2.7 Urbanisasi
BAB III ANALISIS
1.
Teori Kompetensi …………………………..
BAB IV PENUTUP
1.
Kesimpulan …..………………….……..…
2.
Saran ……………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah
negara di Asia Tenggara, terletak di garis khatulistiwa dan berada di antara
benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Karena letaknya yang berada di antara dua benua, dan
dua samudra, ia disebut juga sebagai Nusantara (Negara Kepulauan). Dengan terdiri
dari 17.508 pulau, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan
populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah negara
berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim
terbesar di dunia, meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Indonesia pula
merupakan salah satu negara yang memiliki berbagai macam suku, adat istiadat,
dan kebudayaan terbanyak di dunia.
Saat ini kita telah memasukin era globalisasi, dimana
kita seluruh umat manusia sedang membangun teknologi – teknologi yang semakin
hari semakin canggih bahkan saat ini pula perang pasar global diseluruh dunia
semakin ketat. Dari era globalisasi ini ada segi positif maupun negatifnya,
salah satu segi positifnya adalah kita akan semakin mudah untuk mengakses
informasi yang ada di dunia ini secara cepat dan mudah contohnya dengan adanya
handphone, namun dari berbagai banyak segi positif itu adapula segi negatifnya
yakni karena hadirnya handphone disekitar kita maka banyak orang lebih memilih
untuk memainkan handphone saja ketimbang menuntut ilmu ke sekolah karena lebih
sering menggunakan handphone maka anak zaman sekarang lebih cenderung besikap
malas itu berbanding terbalik di zaman dulu sebelum hadirnya handphone.
Handphone juga memiliki dampak negatif lainnya yakni
adanya radiasi yang berbahaya bagi pengguna apabila digunakan sesering mungkin,
karena di dalam handphone baik cahaya layar maupun sinyal yang handphone terima
itu semua mengandung radiasi yang berbahaya bagi tubuh si pengguna. Bukan hanya
handphone saja yang berbahaya bagi manusia karena masih banyak teknologi –
teknologi lainnya yang berbahaya bagi umat manusia.
Oleh karena itu, saat ini muncullah pro dan kontra di
masyarakat dunia soal kemajuan teknologi saat ini. Ada yang pro dengan
mengatakan seluruh kemajuan teknologi ini baik untuk masa depan, adapula yang
kontra dengan mengatakan semakin canggih teknologi maka semakin berbahaya pula
bagi umat manusia. Belum lagi masalah akhir – akhir ini yang melanda dunia,
yakni semakin banyaknya orang miskin, krisis ekonomi, pencemaran lingkungan,
kelaparan, kekurangan air bersih, kemalasan, dll.
Negara Indonesia merupakan salah satu negara dari
sekian banyak negara di dunia yang paling banyak mempunyai dampak tersebut,
padahal Negara Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk menjadi negara yang
besar, kaya, dan maju dengan adanya berbagai macam tambang emas, permata,
maupun berlian, bahkan tambang minyakpun Indonesia miliki. Hanya saja, entah
sampai saat ini rakyat Indonesia masih belum mampu memanfaatkan itu semua
dengan baik.
2.2 Rumusan
Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan
pertumbuhan penduduk?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk disuatu negara?
3. Apa
hubungannya Belanja Online (Shopping Online) dengan kebudayaan dan kepribadian
di masyarakat?
4. Apa
saja dampak positif dan negatif beserta contohnya atas masuknya kebudayaan
barat di Indonesia?
5. Apakah
yang dimaksud dengan pertumbuhan individu beserta faktor – faktor yang
mempengaruhinya?
6. Apa
yang dimaksud dengan keluarga?
7. Apa
yang dimaksud dengan fungsi keluarga menurut para ahli?
8. Apa
hubungannya antara individu, keluarga, dan masyarakat bagi kehidupan sehari –
hari?
9. Apa
yang dimaksud dengan urbanisasi, beserta dampaknya dan penyebab terjadinya
urbanisasi?
2.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui definisi dengan pertumbuhan penduduk.
2. Untuk
mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk disuatu
negara.
3. Untuk
mengetahui hubungan belanja online (shopping online) dengan kebudayaan dan
kepribadian masyarakat.
4. Untuk
mengetahui dampak positif dan negatif dan contohnya atas masuknya kebudayaan
barat di Indonesia.
5. Untuk
mengetahui definisi dari pertumbuhan individu dan faktor – faktor yang
mempengaruhinya
6. Untuk
mengetahui definisi dari keluarga.
7. Untuk
mengetahui definisi dari fungsi keluarga menurut para ahli
8. Untuk
mengetahui hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat dalam kehidupan
sehari – hari.
9. Untuk
mengetahui pengertian urbanisasi, dampak urbanisasi, dan penyebab terjadinya
urbanisai.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu,
dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan
penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada
manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai
pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
2.1.1 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Penduduk
Faktor – faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk, antara lain:
1. Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
a.) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Sarana kesehatan yang kurang memadai.
– Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
– Terjadinya berbagai bencana alam
– Terjadinya peperangan
– Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
– Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b.) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Lingkungan hidup sehat.
– Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
– Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
– Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
– Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Ada beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu:
Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )v
Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.
Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR)v
Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)v
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir.
Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun.
Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk.
Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi.
Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir.
Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut:
– Rendah, jika IMR antara 15-35.
– Sedang, jika IMR antara 36-75.
– Tinggi, jika IMR antara 76-125.
II. Kelahiran ( Natalitas )
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
• Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
• Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
• Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
1.Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak
2.Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
3.Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
4.Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran
5.Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
6.Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
7.Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Pengukuran Fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi – bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
2. Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari seorang anak (tetapi meninggal hanya sekali)
3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
Ada dua istilah asing yang kedua – duanya diterjemahkan sebagai kesuburan, yaitu :
a. Facundity (kesuburan)
Facudity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
b. Fertility (fertilitas)
Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita.
• Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
• Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertiliy Rate = ASFR )
Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu antara 15-49 tahun..
III. Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
1. Persediaan sumber daya alam
Pengertian mengenai perubahan ini sangat penting dalam kaitannya dengan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, dan memang jenis sumberdaya inilah yang seringkali dikhawatirkan akan segera punah.
2. Lingkungan social budaya
Subyek utama dalam mengungkap permasalahan lingkungan hidup adalah manusia. Manusia dan lingkungan hidup (alam) memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh satu sama lain. Pengaruh alam terhadap manusia lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih bersifat aktif.
3. Potensi ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi atau usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi, dan manajemen.
4. Alat masa depan
Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
a.) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Sarana kesehatan yang kurang memadai.
– Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
– Terjadinya berbagai bencana alam
– Terjadinya peperangan
– Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
– Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b.) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Lingkungan hidup sehat.
– Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
– Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
– Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
– Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Ada beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu:
Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )v
Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.
Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR)v
Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)v
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir.
Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun.
Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk.
Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi.
Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir.
Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut:
– Rendah, jika IMR antara 15-35.
– Sedang, jika IMR antara 36-75.
– Tinggi, jika IMR antara 76-125.
II. Kelahiran ( Natalitas )
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
• Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
• Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
• Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
1.Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak
2.Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
3.Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
4.Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran
5.Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
6.Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
7.Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Pengukuran Fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi – bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
2. Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari seorang anak (tetapi meninggal hanya sekali)
3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
Ada dua istilah asing yang kedua – duanya diterjemahkan sebagai kesuburan, yaitu :
a. Facundity (kesuburan)
Facudity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
b. Fertility (fertilitas)
Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita.
• Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
• Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertiliy Rate = ASFR )
Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu antara 15-49 tahun..
III. Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
1. Persediaan sumber daya alam
Pengertian mengenai perubahan ini sangat penting dalam kaitannya dengan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, dan memang jenis sumberdaya inilah yang seringkali dikhawatirkan akan segera punah.
2. Lingkungan social budaya
Subyek utama dalam mengungkap permasalahan lingkungan hidup adalah manusia. Manusia dan lingkungan hidup (alam) memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh satu sama lain. Pengaruh alam terhadap manusia lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih bersifat aktif.
3. Potensi ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi atau usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi, dan manajemen.
4. Alat masa depan
Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
2.2
Pengertian dari Belanja Online
(Belanja Daring)
Belanja online (belanja daring)
adalah suatu bentuk perdagangan menggunakan perangkat elektronik yang memungkinkan konsumen untuk
membeli barang atau jasa dari penjual melalui internet. Nama lain kegiatan
tersebut adalah: e-web-shop, e-shop, e-toko, toko internet, web-shop,
web-store, toko online, toko online dan toko virtual.
Sebuah
toko online membangkitkan pembelian produk atau jasa pada pengecer atau pusat
perbelanjaan yang ini disebut dengan istilah belanja online
business-to-consumer (B2C). Dalam proses lain di mana bisnis membeli dari
bisnis lain, disebut belanja online business-to-business (B2B).
Saat
ini belanja online sudah semakin canggih dengan adanya perdagangan via ponsel
(m-commerce ). Telepon seluler telah dioptimalkan dengan sebuah aplikasi untuk
membeli dari situs online.
Kesuksesan
sebuah Ritel tidak lagi semua tentang fisik bangunan, ini terbukti dengan
peningkatan pengecer yang menawarkan antarmuka toko online bagi konsumen.
Dengan pertumbuhan belanja online, banyak peluang pasar baru untuk toko
memenuhi permintaan pasar luar negeri dengan persyaratan layanan tertentu.
Contoh perusahaan ritel online terbesar adalah Alibaba, Amazon.com, eBay, GrantonWorld, dll.
Belanja online ini dapat mengubah suatu kebudayaan suatu
negara dan kepribadian seseorang dalam memenuhi kebutuhan sehari – hari, karena
biasanya sebelum hadirnya program ini masyarakat sudah terlebih dulu berpergian
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya namun karena hadirnya program ini masyarakat
mengubah kepribadian mereka dan kebudayaan mereka dari yang lebih sering
berpergian untuk belanja diluar, sekarang mereka tidak perlu repot – repot
lagi.
2.3 Dampak Positif Masuknya Kebudayaan Barat
di Indonesia
Dengan adanya Kemajuan dalam
bidang teknologi dan elektronik, masyarakat pada saat ini dapat bekerja secara
cepat dan efisien karena adanya peralatan yang mendukungnya sehingga dapat
mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi.
·
Pertumbuhan ekonomi yang
semakin tinggi
·
Terjadinya industrialisasi
·
Dapat mempelajari kebiasaan,
pola pikir dan perilaku bangsa - bangsa yang maju sehingga mampu mendorong kita
untuk lebih baik lagi dan maju seperti mereka
·
Produktifitas dunia industri
semakin meningkat
·
Persaingan dalam dunia kerja
sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang
dimiliki
·
Adanya kemudahan untuk
memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri
·
Terjadinya akulturasi budaya yg
mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg unik.
2.3.1 Contoh Dampak Positif Masuknya
Kebudayaan Barat di Indonesia
perkembangan pada
pengetahuan teknologi yang semakin pesat seperti saat ini, teknologi bukan lagi
jadi hal yang baru di masayarakat umum dengan kemajuan teknologi semua dapat
dengan mudahnya di selesaikan. Sebagai contoh penggunaan gadget, laptop dan
lain sebagainya, dengan gadget dan laptop kita dapat mengetahui informasi
apapun, kapanpun dan dimanapun dengan mudah, dengan koneksi intenet tentunya.
2.3.2 Dampak Negatif Masuknya Kebudayaan Barat di Indonesia
Dapat
menghilangkan kebudayaan asli Indonesia, serta dapat terjadi proses perubahan
social didaerah yang dapat mengakibatkan permusuhan antar suku sehingga rasa
persatuan dan kesatuan bangsa menjadi goyah. Apabila budaya asing masuk ke
Indonesia, dan tidak ada lagi kesadaran dari masyarakat untuk mempertahankan
dan melestarikannya, dipastikan lagi masyarakat Indonesia tidak akan dapat lagi
melihat kebudayaan Indonesia kedepan.
·
masuknya budaya asing yg lebih
mudah diserap dan ditiru oleh masyarakat baik tua maupun muda, dan parahnya
biasanya meniru perilaku yang buruk
·
adanya globalisasi bisa
memungkinkan hilangnya suatu kebudayaan karena adanya percampuran antara
kebudayaan lokal dgn kebudayaan dr luar, bisa juga karna memang tidak ada
generasi penerus yg melestarikan budaya tsb.
·
Bebasnya setiap orang mengakses
ataupun menggunakan teknologi, maka dengan mudah juga terjadi penyalahgunaan
fungsi dari teknologi tersebut
·
Teknologi yang tidak akan ada
habisnya, akan membuat para penggunanya tidak pernah puas sehingga perlu biaya
untuk selalu mengupdate teknologi yang mereka miliki ataupun penggunaan
teknologi komunikasi yang makin meluas hal ini akan berakibat terhadap
pemborosan biaya
·
Pengalihan kinerja manusia ke
mesin tentu makin menyebabkan polusi udara sehingga memperparah pemanasan
global
·
menumbuhkan sifat dan sikap
individualisme, tidak adanya rasa kepedulian terhadap orang lain. Padahal
bangsa indonesia dulu terkenal dgn gotong royong.
2.3.3 Contoh Dampak Negatif Masuknya Kebudayaan Barat di Indonesia
jika dalam penggunaan teknologi
tidak dapat digunakan dengan benar dan sebaik-baiknya maka tentunya akan
menjadi sangat berbahaya bahkan bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.
Sebagai contoh yaitu, penipuan, perjudian, kejahatan dunia maya dan lain
sebagainya. Oleh karena itu kita sebagai manusia haruslah selektif dalam
memilih hal yang baik dan jangan merugikan diri sendiri serta orang lain.
2.4 Pengertian
dari Pertumbuhan Individu
Pertumbuhan Individu adalah terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh baik dari pengalamaan atau empire luar melalui panca indra yang menimbulkan pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimblkan reflexions.
Pertumbuhan Individu adalah terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh baik dari pengalamaan atau empire luar melalui panca indra yang menimbulkan pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimblkan reflexions.
2.4.1 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Individu
a. Faktor Natavistik
Faktor yang dibawa sejak lahir.
Faktor yang dibawa sejak lahir.
b. Faktor pendiri Emperistik dan Environmentalistik
Pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan
sedang dasar tidak berperan sama sekali.
Pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan
sedang dasar tidak berperan sama sekali.
c. Faktor pendiri konvengsi dan interaksionisme
– Konsepsi konvergensi yaitu menganggap pertumbuhan individu itu ditentukan
oleh dasar ( bakat ) dan lingkungan,
– Konsepsi Interaksionisme
Yang berbanding dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan
– Konsepsi konvergensi yaitu menganggap pertumbuhan individu itu ditentukan
oleh dasar ( bakat ) dan lingkungan,
– Konsepsi Interaksionisme
Yang berbanding dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan
dapat menentukan individu.
2.5 Definisi dari Keluarga
Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga";
"ras" dan "warga" yang berarti "anggota") adalah
lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga
sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu,
terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.
2.5.1 Definisi dari Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman 1998
(dalam Setiawati & Santun, 2008) adalah :
a) Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.
b) Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi
c) Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d) Fungsi Ekomomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
e) Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
a) Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.
b) Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi
c) Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d) Fungsi Ekomomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
e) Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
2.6
Hubungan Antara Individu, Keluarga,
dan Masyarakat
Manusia adalah
sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan
raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara
perkembangan jasmani maupun rohaninya.
Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling
membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan
hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat.
Jadi, hubungannya antara
individu, keluarga, dan masyarakat adalah seseorang atau sejumlah manusia yang
jiwa dan raga tidak dapat dibagi – bagi dan terikat oleh suatu kebudayaan adat
istiadat yang sama dalam kehidupan sosialisasi bermasyarakat.
2.7 Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi
adalah perpindahan penduduk dan desa ke kota atau dan kota kecil ke kota besar.
Orang yang melakukan urbanisasi disebut urban.Timbulnya perpindahan penduduk dan desa ke kota
disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pendorong dari desa dan faktor
penarik dari kota. Kota-kota di Indonesia yang menjadi tujuan sebagian
besar urbanisasi, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Semarang. Proses
urbanibasi dapat menyangkut dua aspek. yaitu berubahnya masyarakat desa menjadi
masyarakat kota dan perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah
gejala sosial yang masih terus berlangsung hingga saat ini.
2.7.1 Penyebab
Terjadinya Urbanisasi
Penyebab
urbanisasi atau perpindahan
penduduk perdesaan ke perkotaan terjadi karena adanya daya tarik (pull factors) dari perkotaan dan daya dorong (push factors)dari perdesaan.
Faktor Pendorong dari Desa:
- Faktor
pendorong dan desa yang menyebabkan terjadinya urbanisasi sebagai
beriikut.
- Terbatasnya
kesempatan kerja atau lapangan kerja di desa.
- Tanah
pertanian di desa banyak yang sudah tidak subur atau mengalami kekeringan.
- Kehidupan
pedesaan lebih monoton (tetap/tidak berubah) daripada perkotaan.
- Fasilitas
kehidupan kurang tersedia dan tidak memadai.
- Upah
kerja di desa rendah.
- Timbulnya
bencana desa, seperti banjir, gempa bumi, kemarau panjang, dan wabah
penyakit.
Faktor
Penarik dari Kota
- Faktor
penarik dan kota yang menyebabkan terjadinya urbanisasi sebagai berikut.
- Kesempatan
kerja lebih banyak dibandingkan dengan di desa.
- Upah
kerja tinggi.
- Tersedia
beragam fasilitas kehidupan, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan,
transportasi, rekreasi, dan pusat-pusat perbelanjaan.
- Kota
sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan, dan
teknologi.
Terjadinya
urbanisasi membawa dampak positil dan negatif, baik bagi desa yang
ditinggalkan, maupun bagi kota yang dihuni. Dampak positif urbanisasi bagi desa (daerah asal) sebagai
berikut.
- Meningkatnya
kesejahteraan penduduk melalui kiriman uang dan hasil pekerjaan di kota.
- Mendorong
pembangunan desa karena penduduk telah mengetahui kemajuan dikota.
- Bagi
desa yang padat penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah penduduk.
- Mengurangi
jumlah pengangguran di pedesaan.
2.7.2 Dampak Terjadinya Urbanisasi
Adapun dampak negatif urbanisasi bagi
desa sebagai berikut:
- Desa
kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian.
- Perilaku
yang tidak sesuai dengan norma setempat sering ditularkan dan kehidupan
kota.
- Desa
banyak kehilangan penduduk yang berkualitas.
Dampak Urbanisasi bagi
Kota terdiri dari dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif urbanisasi
bagi kota sebagai berikut.
- Kota
dapat memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja.
- Semakin
banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas.
Dampak
negatif urbanisasi bagi kota sebagai berikut.
- Timbulnya
pengangguran.
- Munculnya
tunawisma dan gubuk-gubuk liar di tengah-tengah kota.
- Meningkatnya
kemacetan lalu lintas.
- Meningkatnya
kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya.
BAB III
ANALISIS
3.3 Teori
Kompetensi
Dari penjelasan pada bab sebelumnya
ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk disuatu negara
maupun daerah, yaitu adanya natalitas, migrasi, dan mortalitas. Adapun pengaruh
lainnya yakni besar kecilnya angka kematian disuatu negara atau daerah dapat
dijadikan patokan sebagai tingkat kesehatan penduduk di daerah tersebut. Adapula
komposisi penduduk menurut umur, serta jenis kelamin dapat menjelaskan keadaan
penduduk disuatu negara atau daerah. Kualitas sumber daya manusia pada suatu
negara dapat juga dijadikan patokan untuk mengukur seberapa cerdasnya penduduk
di negara tersebut dan bisa juga untuk mengetahui negara tersebut termasuk
negara maju atau negara berkembang.
Saat ini kita telah memasuki era
globalisasi, contoh dari hadirnya era globalisasi ada banyak sekali yakni
adanya handphone, laptop, komputer, mobil, motor, belanja online (online shop),
dll. Disini akan kami bahas salah satu contoh yang kita sebutkan tadi yakni belanja
online yang saat ini sedang marak diperbincangkan di media massa maupun
disekitar rumah kita. Belanja online merupakan salah satu dampak hadirnya era
globalisasi dimana kita tidak usah repot – repot lagi berpergian jauh untuk
memenuhi kebutuhan sehari – hari atau untuk memenuhi hobi kita, karena kita
cukup dengan mendownload aplikasi atau program di handphone kita dan kita bisa
mencari dan melihat barang apa yang kita ingkinkan serta kita bisa membeli
barang tersebut dimana saja dan kapan saja sesuai dengan isi dompet kita juga.
Belanja online ini pula memiliki dampak negatifnya, yakni dimana kita akan
menjadi seorang pemalas untuk berbelanja diluar dan kita akan ketergantungan
pada handphone maupun belanja secara terus menerus. Agar kita tidak terkena
dampak negatif tersebut kita cukup menjaga hawa nafsu berbelanja kita serta
jangan terlalu bergantung pada situs belanja online tersebut.
Saat ini juga kita telah memasuki
era budaya barat. Mengapa kami mengatakan begitu? Karena dimana saat ini hampir
dari semua segi kebudayaan barat atau asing telah masuk ke Indonesia maupun
disekitar kita. Contoh dari masuknya kebudayaan barat atau asing adalah cara
berpakaian, yang paling terlihat jelas terdapat pada pakaian wanita dimana di
negara – negara barat mereka sudah terbiasa memakai pakaian terbuka atau minim
bahan tetapi di negara Indonesia bukanlah kebiasaan rakyatnya, contoh lainnya
adalah dari segi berperilaku dimana di negara barat mereka bersikap acuh dan
tak peduli, karena telah masuk budaya barat bersifat begitu kita bahkan teman –
teman dekat kita kadang berikap acuh dan tak peduli terhadap sesamanya. Sikap tersebut
sangat tidak benar dengan adat istiadat maupun tradisi masyarakat Indonesia
yang dimana zaman dulu rakyat Indonesia lebih mengutamakan kerjasama dan saling
tolong menolong. Dampak positifnya dari masuknya kebudayaan barat adalah dimana
kita lebih mudah mendapatkan informasi dengan hadirnya laptop, handphone, dll. Dari
segi pertahanan negarapun juga mempunyai dampak positif karena peralatan perang
akan semakin canggih.
BAB IV
PENUTUP
4.4 Kesimpulan
Dari analisis diatas dapat kita simpulkan bahwa ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk suatu negara atau daerah,
yaitu adanya natalitas, migrasi, dan mortalitas. Adapula faktor lainnya yaitu
besar kecilnya angka kematian disuatu daerah, umur rata – rata penduduk disuatu
daerah, serta jenis kelamin disuatu daerah, dan sumber daya manusia juga
berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk disuatu negara maupun daerah.
Untuk masalah era globalisasi terdapat
dampak positif dan negatifnya. Dampak negatifnya kita akan timbulnya rasa
ketergantungan terhadap suatu alat, akan merusak adat istiadat suatu daerah,
akan merusak sikap atau perilaku seseorang, dll. Dampak positifnya adalah ilmu
teknologi semakin canggih sehingga kita dengan mudah menerima informasi yang
terjadi di muka bumi ini, dll. Agar kita tidak terlalu hanyut dalam dampak
negatif dari era globalisasi adalah kita harus mengatur diri sendiri kita
sendiri jangan sampai era globalisasi yang mengatur diri kita.
4.4.1 Saran
Negara Indonesia memiliki banyak
sekali penduduk bahkan Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk
terbanyak di dunia. Di kota Jakarta saja sendiri sudah banyak sekali
penduduknya sehingga kota Jakarta tidak heran akan kemacetannya yang terjadi
hampir disetiap sudut jalan kota tersebut. Saran untuk tidak makin bertambahnya
jumlah penduduk salah satunya adalah melakukan program KB (Keluarga Berencana)
dimana maksimal setiap keluarga hanya boleh memiliki dua anak saja tidak boleh
lebih. Cara ini sudah mulai digalakkan oleh Pemerintah Indonesia namun sampai
saat ini belum berjalan sesuai harapan.
Untuk era globalisasi kita cukup
mengatur diri kita sendiri agar tidak terhanyut atau ketergantungan terhadap
barang canggih, kita juga harus memanfaatkan teknologi itu secukupnya dan yang
pasti kita manfaatkan yang positif saja jangan membuka atau melakukan hal
negatif yang dimana dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
DAFTAR
PUSTAKA